Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pelestarian Koleksi Local Content Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat

0
507

Sehubungan dengan itu local content yang hilang dapat kita kembalikan dalam bentuk baru berupa buku bacaan untuk dapat dimanfaatkan ke generasi selanjutnya sebagai wujud pelestarian bahan pustaka, pelestarian budaya bangsa, sebagai peningkatan minat baca dan juga sebagai indigenous knowledge. Buku bacaan yang mengandung local content dapat dijadikan sebagai dasar pembelajaran masyarakat untuk mengenal sejarah dan budaya setempat. Buku bacaan adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang merupakan cara terbaik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Buku bacaan yang mengandung muatan lokal ini merupakan bukti pentingnya masa lalu yang dapat menciptakan pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat. Dengan kita mengetahui dan mempelajari local content, maka pengetahuanpun bertambah dan menimbulkan tindakan untuk melestarikan kebudayaan bangsa sebagai wujud pembangunan nasional.

Pelestarian budaya bangsa dalam konteks perpustakaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelestarian bentuk fisik dokumen dan pelestarian nilai informasinya (Priyatna, 2008). Cara pertama dilaksanakan dengan pengurangan tingkat keasaman kerta, laminasi, enkapsulasi, penjilidan, restorasi dokemen, dll. Sedangkan cara yang kedua dengan mengalihkan bentuk atau medianya. Mengalih bentuk atau mengalih mediakan bahan pustaka dalam bentuk digital merupakan kegiatan melestarikan untuk menyelamatkan kandungan informasi intelektual bahan pustaka dengan cara memindahkan informasi bahan pustaka asli ke media lain. Contohnya bahan pustaka yang tercetak di alih mediakan ke dalam bentuk buku elektronik (ebook). Dalam melakukan alih media tidak lepas dari teknologi informasi.

Peranan teknologi informasi di perpustakaan pada saat ini sangat penting. Kehadiran teknologi informasi menyebabkan pengelolaan informasi oleh pekerja dibidang informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Sebagai sarana dan pusat informasi, perpustakaan harus secara cepat, tepat dalam memaksimalkan kinerja perpustakaan dalam mengolah, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi, maka perpustakaan harus menerapkan teknologi informasi sebagai media utama dalam pelestarian koleksi perpustakaan.

Dalam konsep teknologi informasi bahwa teknologi informasi perpustakaan merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memperoses, mendapatkan, menyusun menyumpan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relecan, akurat dan tepat waktu yang dugunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Menurut Hartono (2017), komponen teknologi informasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur tersebut adalah pengguna (user), perangkat keras (hardware), Perangkat Lunak (sofware), Network / Jaringan, dan data.

Sedangkan fungsi dari teknologi informasi, menurut Supriayanto (2008) bahwa Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan perpustakaan digital.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat menghimpun dan memuat koleksi local content. Penghimpunan local content berdasarkan Undang-Undang Karya Cetak dan Karya Rekam No. 13 Tahun 2018. Hasil penghimpunan tersebut, dilayankan untuk masyarakat dalam bentuk layanan deposit. Namun pengunjung layanan deposit hanya dapat membaca ditempat atau koleksi tidak bisa dipinjam.

Sampai dengan tahun 2019 terdapat koleksi karya cetak yang dihimpun sebanyak 7.392 judul / 33.380 eksemplar. Koleksi ini menjadi prioritas dalam pelestarian dengan melakukan alih media. Dalam proses alih media di Dinas Perpustakaan menjadi tugas dan tanggung jawab dari pada Bidang Pelayanan Perpustakaan. Teknologi informasi sangat berperan dalam proses alih media di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, mulai dari proses duplikasi sampai dengan publikasi untuk dapat dilayankan kepada masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam tulisan ini yaitu (1) Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam pelestarian koleksi local content pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat? (2) Apakah masalah-masalah penerapan teknologi informasi dalam pelestarian koleksi local content pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat? Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan teknologi informasi dalam pelestarian koleksi local content pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat dan untuk mengetahui apa masalah-masalah penerapan teknologi informasi dalam pelestarian koleksi local content pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat.