Geliat Literasi Duta Baca Kalbar 2017

Finalis Duta Baca Kalbar 2017 terus berkiprah memajukan dunia literasi di Kalbar. Salah satunya dengan mendirikan pojok baca di desa-desa. Pojok Baca itu bisa digunakan anak-anak setempat untuk menyerap berbagai pengetahuan dari buku-buku yang disediakan secara gratis.


Marsita Riandini, Pontianak Post.

Menebar semangat literasi terus digaungkan Duta Baca Kalbar 2017, Resi Jesita. Menggandeng Finalis Duta Baca Kalbar 2017 mereka mengampanyekan semangat membaca hingga ke desa-desa. Setelah sukses merangkul masyarakat untuk membuat perpustakaan mini dengan nama Pojok Baca di Desa Peniti Luar bulan Desember tahun lalu, kini mereka kembali meresmikan Pojok Baca ke dua di Desa Teluk Kapuas, Kubu Raya.

Pojok baca yang diresmikan, Jumat (16/2) membuat anak-anak setempat tidak sabar untuk membaca ragam buku yang disediakan. “Membangun Pojok Baca di daerah-daerah menjadi agenda kami. Paling tidak setahun targetnya bisa lima Pojok Baca,” Ujar Resi Jesita, Duta Baca Kalbar 2017.

Dikatakan Resi, kehadiran Pojok Baca diharapkan bermanfaat bagi anak-anak setempat. Sebetulnya kata dia, minat membaca itu tinggi jika anak-anak memiliki bahan bacaan.

Dia berharap, kehadiran Pojok Baca ini membuat anak-anak semakin gemar untuk menyerap beragam informasi dari buku-buku yang telah disediakan. “Belajar dari pengalaman Pojok Baca di Desa Peniti Luar, ternyata anak-anak cukup antusias. Semangat membaca mereka cukup tinggi,” kata Resi.

Awalnya, kata Resi jumlah buku di Pojok Baca Desa Peniti Luar hanya berkisar lima puluhan buku. Sekarang, sudah ada dua ratusan buku yang bisa dibaca oleh anak-anak setempat. “Buku-buku itu didapat dari masyarakat, dari teman-teman pegiat literasi,” kata dia.

Dia berharap, antusias yang sama juga akan terjadi di Pojok Baca di Desa Teluk Kapuas. Saat ini, kata dia jumlah buku yang didonasikan ada 50 buku. Komunitasnya pun akan memantau secara berkala Pojok Baca tersebut. “Sama seperti di Desa Peniti Luar, kami lakukan pemantauan. Kalau antusiasnya bagus, buku-bukunya akan ditambah,” paparnya.

Resi mengatakan, kiprahnya bersama teman-teman mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Mulai dari Perpustakaan Provinsi Kalbar, pegiat literasi di Kalbar, masyarakat peduli literasi, hingga masyarakat setempat sehingga terciptalah pojok baca. “Kami tidak bekerja sendiri. Dukungan dari banyak pihak itu luar biasa. Termasuk Finalis Duta Baca 2016,” katanya.

Pojok Baca, lanjut dia juga menjadi sarana pembelajaran kepada anak-anak setempat. Di pojok baca, ia dan teman-teman membagikan pengalamannya bagaimana menggunakan kamus, hingga menulis dan meresensi buku. “Kami manfaatkan kesempatan itu untuk mengajarkan mereka cara meresensi buku, agar mereka paham bagaimana menceritakan kembali dari apa yang sudah mereka baca,” papar Resi.

Resi dan teman-temannya akan terus menebarkan semangat membaca. Sebagai Duta Baca Kalbar, semangat membaca harus ditanamkan sejak dini. Dua Pojok Baca yang sudah didirikannya menjadi salah satu bukti bahwa semangat membaca sebenarnya masih tinggi.**