SINTANG-RK. Pemerintah Kabupaten Sintang, telah mencanangkan untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas. Maka dari itu peran para guru menjadi sangat penting.

Hal tersebut disampikan staf Ahli Bupati Sintang, Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Syamsul Hadi saat membuka workshop Guru Menulis Buku (Gulisku), di Aula MTSN Sintang, Senin (29/4).

“Guru itu ujung tombak, garda terdepan dari proses mengupayakan masyarakat Sintang yang cerdas,’ujarnya. Dia mengatakan sangat disayangkan bahwa kebiasaan menulis belum cukup baik di masyarakat bahkan dikalangan pendidik. Meski buku adalah sesuatu yang wajib digunakan khusunya disekolah.

“Tapi semua itu kerja tim penerbit, kita harapkan kedepannya para guru yang ikut dalam workshop ini, dapat berperan lebih aktif dalam menulis khusunya yang bermuatan lokal,”harapanya.

Ketua panitia kegiatan, Radiman mengatakan, workshop ini perdana diselenggarakan dari rangkaian kegiatan yang direncanakan oleh Musyawarah Guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Sintang tahun 2019.

Dari berbagai diskusi yang dilakukan, kata Radiman, pihaknya menemukan bahwa bahan ajar yang bersifat kedaerahan masih sangat minim. Untuk mengali potensi-potensi lokal yang ada di daerah, maka pihaknya berinisiatif dari MGMP untuk menyelenggarakan workshop menulis ini.

“Kami berharap bisa melibatkan banyak teman-teman guru, kami menargetkan 100 sampai 150 peserta tapi yang hadir saat ini baru sekitar 60 sampai 70 orang, sebagian besar dari kecamatan-kecamatan,”jelasnya.

Sementara itu Mariadi dari penerbit Pustaka Rumah Aloy Pontianak yang jadi narasumber mengatakan, ia dan timnya ingin berbagi kiat-kiat dalam menulis. Selain itu juga dipergunakan oleh mereka untuk meningkatkan minat pada gerakan literensi nasional.

Penerbit Pustaka Rumah Aloy pada workshop kali ini menurunkan tim sebanyak empat orang. Tim ini terdiri dari satu editor dan dua pelaksana. “Kita juga akan kasikan pendampingan lanjutan dari workshop ini, berupa pendampping online dari tim kita di Pustaka Rumah Aloy, ungkapnya.

Bimbingan lanjutan ini, katanya nanti akan tindaklanjuti lagi dengan mencetak buku yang sudah mereka buat dan plus menerbitkan buku mereka yang sudah siap. Sementara itu salah satu peserta workshop, merubahot menjelaskan, bahwa dirinya berharap bisa menulis usai kegiatan ini.

“ Sebenarnya kami ini mampu untuk menulis tapi kadang-kadang memang perlu untuk pendampingan dari penerbit untuk mengarahkan kita,”pungkasnya.

Sumber: Rakyat Kalbar  Selasa 30 April 2019