Belakangan ini Unit Pelayanan Perpustakaan Kalbar tampak sangat serius dalam membangun minat baca masyarakat. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Kalbar Book Fair. Kegiatan ini telah diselenggarakan selama dua tahun berturut-turut.

Kegiatan Kalbar Book Fair ini digagas UPT yang dipimpin Ir. H. Untad Dharmawan ini untuk mengkampanyekan tradisi membaca di kalangan generasi muda. Kalbar Book Fair itu dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian generasi muda untuk mengunjungi pameran buku yang digelar.

Untuk sebuah pameran yang menampilkan buku, kegiatan Kalbar Book Fair tersebut bisa dikatakan sukses besar karena berhasil menyedot puluhan ribu pengunjung dalam sepekan. “Tahun lalu Kalbar Book Fair berhasil menyedot 20 ribu pengunjung, tahun ini diperkirakan sekitar 30 ribu pengunjung,” kata Kepala UPT yang dikenal sangat akrab dengan para penggiat literasi Kalbar ini.

Ide UPT perpustakaan untuk menyelenggarakan pameran buku ini dinilai sebuah ide yang sangat berani. Endy Zulham Tobing, pengamat hiburan Kota Pontianak mengatakan bahwa sangat tidak mudah menyelenggarakan pameran sehingga dapat menyedot pengunjung sedemikian besar. Terlebih yagn dipamerkan adalah buku. “Tapi saya lihat sendiri selama kegiatan Kalbar Book Fair, sejak siang hingga malam hari, arus pengunjung memang tak henti-hentinya mengunjungi arena pameran,” ujar Endy.

Selain berani melaksanakan kegiatan pameran buku, UPT Perpustakaan Provinsi Kalbar juga sangat giat melakukan pembenahan dalam tiga tahun terakhir. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan perbaikan pelayanan perpustakaan, peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan, pembinaan komunitas, membuat jaringan unit pelayanan di hotel dan restoran, hingga merintis perpustakaan di daerah perbatasan bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat.

Hasil dari pembenahan itu sangatlah menggembirakan. Menurut pengamatan Ireng Maulana, peneliti dan pengasuh Forum Diskusi Era Baru (FORDEB), tahun 2013 jumlah buku yang dimiliki UPT Perpustakaan Kalbar hanya 5785 judul buku.

Pada tahun 2015 naik hingga 36 kali lipat menjadi 214.000 buku. Jumlah kunjungan di Perpustakaan Provinsipun naik berlimpat ganda.

Pada tahun 2009 menurut Ireng Maulana, jumlah pengunjung perpustakaan Provinsi hanya sekitar 23.179 pengunjung pertahun. Namun, pada 2016 naik hampir lima kali lipat menjadi 108.818 kunjungan per tahun. “Semua indikator itu tak hanya menunjukan keberhasilan dari kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh UPT Perpustakaan tapi juga menjadi indikator keberhasilan UPT Perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi generasi muda di Kota Pontianak,” ujarnya.(mse)

Sumber : Pontianak Post