Adapun produk yang dimenangkan ditingkat nasional mewakili Kalbar dan mengalahkan perwakilan perguruan tinggi dari33 provinsi, yakni syal tenun sidan dayak iban yang di kolaborasi dengan daun nanas.

Rosmina mengatakan ia tidak menyangka bisa memenangkan lomba ini dan memenangkan ditingkat nasional mewakili Kalbar. Ia menceritakan awal dari ia bisa mengikuti lomba ini dikenalkan mulai dari enterpreneur pada mata kuliah.

Setelah itu ia mengikuti lomba,namun kalah dengan kelompok dekorasi stand. Namun setelah itu ia didaftarkan dosen UBSI pontianak untuk ikut lomba di tingkat Privinsi untuk mewakili kampus. Awalnya di tolak karena saya tidak percaya diri. Karena dalam menenun itu perlu waktu, karena ada video proses pembuatan tenun jadi menggunakan vidio tersebut,ujarnya.

Ia mengatakan ada salah satu juri yang mengatakan pada dirinya jika ia menang dalam seleksi ditingkat provinsi untuk melaju kenasional maka juri tersebut akn memberikan nya serat daun nanas untuk dicoba ditenunan.

“Ternyata saya menang ikut seleksi di provinsi, lalu dianjurkan untuk menggunakan serat daun nanas, namun saatitu saya sama pakar-pakar tenun dikapuas hulu tidak yakin dengan bahan tersebut bisa ditenun, karena memang tenun kita kuat takut patah seratnya,” ujarnya.

Tapi setelah dicoba dengan cara dihaluskan dirapikan pelan-pelan tidak patah dan orang-orang pakar-pakar didaerahnyapun terkejut karena memang belum pernah serat daun nanas digunakan dalam tenunan dan itu ditandingkan di Bali, mewakili Kalbar. “Disana kita langsung praktik dan langsung tunjukan seratnya juga daun nanas besertacara pengplahan daun nanas juga pengolhan tenunan jadi tinggal menggabungkan semuanya,” ujarnya.

Menjadi juara 1 dari 34 provinsi awalnya ia tidak percaya karena yang ikut disana semuanya adalah orang hebat.

Tenunan Sidan yang dikombinasi dengan serat daun nanas ini menjadi penenun baru pada tenunan khas kapuas ini. Setelah menang ditingkat nasional kita pulang kedaerah untuk menenun mengunakan saran ini, karena lebih ekonomis dan murah.Untuk tekstur yang dihasilkan lebih hangat dan bisa dicuci, ujarnya.

Sumber : Tribun Pontianak