Ceriwis dan suka berbicara membuat Thalita Nafizah, pelajar SD Bawamai Pontianak menjadi juara harapan tiga pada lomba bercerita tingkat SD, September 2019 di Jakarta. Agar beregenerasi, kini bakat berceritanya itu ditularkan kepadsa adik-adik kelas.

Thalita nafizah bersekolah di SD Bawamai Pontianak. Di September lalu, dia menjadi perwakilan Kalimantan Barat untuk mengikuti lomba bercerita tingkat SD sederajat tingkat nasional di Jakarta. Hasilnya, dia berhasil menjadi juara harapan III nasional. Di balik prestasi itu, ada kisah hingga dia bisa terbang ke Jakarta dan meraih sebuah prestasi.

Ditemui Pontianak Post, ditempat dia mengenyam pendidikan (SD Bawamai). Thalita tengah beristirahat. Anaknya periang dan mudah bergaul. Komunikasi dengan orang lebih tua dituturkan begitu santun. “Saya Thalita, pak,” ucapnya mengenalkan diri.

Setelah itu, kami masuk ke ruang guru SD Bawamai Pontianak. Dengan membawa piala juara harapan III tingkat nasional, lomba bercerita. Thalita mulai menceritakan bagaimana prestasi itu bisa diraihnya.

“Prestasi lomba tingkat nasional ini diraih setelah melewati banyak proses. Dimulai pada tahapan lomba bercerita tingkat kota dan provinsi, barulah bisa tampil di ajang nasional. Tapi kalau bercerita ini saya memang sangat suka sejak kecil. Kata umi, sejak kecil saya itu ceriwis dan suka bicara.” tutur Thalita.

      Lomba bercerita lanjutnya, baru diikuti dia sejak kelas tiga SD. Pada penampilan pertamanya itu, tapi tidak dilakukan penilaian oleh para juri. Karena syarat ikut lomba waktu itu adalah pelajar kelas empat dan lima SD. Meski tanpaj penilaian dewan juri. Saat itu, Thalita begitu gembira. Pasalnya, penampilannya bisa ditonton orang banyak. Dari situ dia semakin mencintai seni bercerita.

Ketika duduk dikelas empat. Thalita pun kembali dipilih sekolah sebagai perwakilan buat lomba bercerita tingkat Kota Pontianak. Di tahun itu, dia berhasil menjadi juara tiga. Meski tak bisa menjadi perwakilan Kota Pontianak berlaga di tingkat provinsi, Thalita tak patah arang.

Dirinya terus berlatih dan di tahun berikutnya, diapun mampu menjadi juara satu lomba bercerita tingkat Kota Pontianak. Menjadi perwakilan di tingkat provinsi Thalita pun tampil maksimal dan menjadi yang terbaik tingkat SD se Kalbar. Akhirnya diapun didapuk menjadi perwakilan Kalbar buat tampil di tingkat nasional di Jakarta September lalu.

“Di tingkat nasional, saingannya begitu ketat. Tiap peserta yang tampil membawakan cerita dari masing-masing daerah begitu bagus. Saya sempat berdebar dan gugup,” kenangnya.

Namun saat tampil, kepercayaan dirinya bangkit. Membawakan cerita rakyat dari Sambas berjudul “asal muasal burung ruai” dia melahap cerita itu dengan baik. Penguasaan panggung dengan gaya bercerita yang atraktif memuat dirinya dinobatkan menjadi juara harapan III oleh dewan juri.

Meski belum bisa menjadi juara satu dalam ajang ini. Namun Thalita sangat bangga. Ajang yang diselenggarakan ini diikuti putra putrid terbaik se-Indonesia.

Dia dari Jakarta. Dia terus melatih penampilan dalam bercerita. Selain itu, di sekolah dia juga mengajak adik-adik kelas untuk belajar bercerita. Ingin dia, setelah dia tamat sekolah, SD Bawamai tak kekurangan pelajar-pelajar yang pandai bercerita.

“Saya lihat ada banyak bakat yang bisa ikut lomba bercerita. Sekarang tinggal diasah saja. Apalagi di sini juga ada ekstrakurikuler bercerita,” tandasnya.