Dwi Artanti terlihat nyaman duduk berlama-lama di ruang baca Perpustakaan Daerah Kalbar, Jl Soetoyo, Pontianak Selatan. Sejumlah buku bacaan pun dilahap santai. Ruangan pendingin ditambah keramahan petugas jaga, jadilah ruang baca ini media pengisi waktu luang yang kaya manfaat.

“Petugas pelayanan di sini ramah. Mereka enak diajak berbincang. Mereka juga siap bersedia membantu menunjukkan yang saya cari untuk dibaca, ” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Hari itu, Dwi mengaku datang ke perpustakaan untuk mencari buku referensi bahan skripsi. Kebetulan buku yang diincar berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Di ruang baca itu, Dwi bersama rekan satu kelas di kampus biasa dijadikan tempat diskusi membahas tugas kelompok dari dosen.

Perpustakaan Daerah Kalbar sebenarnya sudah lama berjuang minat baca warga Kalbar khususnya, agar perpustakaan sebagai jendela dunia dan informasi ini selalu ramai disambangi pengunjung. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan untuk menarik minat pembaca, adalah dengan membuka pelayanan setiap hari. Senin-Minggu.

Saking seriusnya, petugas jaga juga rela membuka jam pelayanan pukul 08.00- 22.00 malam. Walhasil, setiap jam perpustakaan ramai dikunjungi warga. Atau sekitar 300 orang setiap hari tercatat dalam buku kunjungan.

“Kami buka sampai malam. Kebanyakan mereka yang baca dari mahasiswa,” kata staff pelayanan Perpustakaan Kalbar, Gino.

Selain jam pelayanan yang panjang, pengelola juga rutin menambah koleksi buku.
Dalam setahun ada tiga kali pembaharuan buku. Varian buku di tempat ini juga beragam. Mulai dari segmentasi umum, pendidikan dan atas dan lainnya. Bahkan buku best seller di toko buku gramedia juga ada di tempat ini.

Tak kalah menarik, di perpusatan ini ternyata ada layanan internet. Suguhan e-book atau buku elektronik menjadi cara tersendiri untuk menggugah selera penikmat bacaan ini.

“Buku digital juga tersedia, ini adalah cara menarik bagi pembaca, sebab bisa mengeksplorasi buku lewat internet,” kata Gino.

Bagaimana syarat menjadi anggota?

Evvi, staf perpustakaan lainnya mengatakan, warga ingin membaca serta meminjam buku di tempat ini juga bisa menjadi anggota. Keuntungannya, per anggota bisa meminjam maksimal 5 buku per hari.

“Nah, untuk pembuatan kartu anggota, warga sama sekali tidak dipungut biaya,” kata Evvi.

Kebijakan ini ternyata berbuah manis. Dalam sebulan jumlah anggota baru di perpustakaan ini mencapai 700 orang. Kebanyakan para anggota itu berasal dari kalangan siswa dan mahasiswa.

Sumber : Kalbarsatu