Sungai Raya – Kabupaten Kubu Raya terus mengembangkan sayap guna memperkuat nilai budaya dan religious. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan kuatnya antusias masyarakat untuk terus melestarikan budaya-budaya yang telah diajarkan oleh leluhur, seperti peringatan robo-robo di Kubu Raya hanya ada di Kecamatan Sungai Kakap saja.

Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat dari daerah lain tampaknya juga memiliki semangat menjaga budaya yang sama sehingga berinisiatif untuk memperingati robo-robo sesuai dengan sejarah dan kultur masing-masing daerah. Sebut saja misalnya perayaan ritual budaya robo-robo yang diadakan di tepian Sungai Kapuas, Dusun Keramat Dua, Sungai Adong Laut, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Selasa (23/10) pagi.

Perayaan robo-robo di Desa Kuala Dua digelar Pemerintah Desa Kuala Dua dengan diikuti serangkaian kegiatan. Seperti penandatanganan pembangunan destinasi wisata dan pelepasan bibit ikan patin di Sunga Kapuas. Turut hadir dalam peringatan robo-robo di Kuala Dua, Wakil Bupati kubu Raya, Sujiwo sangat mengapresiasi pemerintah desa dan masyarakat Desa Kuala Dua. Ia menilai pemerintah desa dan warga setempat komit melestarikan adat dan budaya yang salah satunya budaya robo-robo. Dia menerangkan, perayaan robo-robo di Kabupaten Kubu Raya dilakukan di beberapa tempat. Diantaranya di Kecamatan Teluk Pakedai, Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Sungai Raya.

“Yang sangat ramai mengadakan robo-robo ini di Mempawah dan Sunga Kakap. Khusus di Kuala Dua, saya apresiasi kepada Kepala Desa Matlias yang sangat peduli terhadap budaya,” ucapnya. Sujiwo juga menyatakan siap mendukung Pemeritah Desa Kuala Dua yang hendak menjadikan wilayah pesisir Sungai Kapuas sebagai destinasi wisata pesisir sungai. “Selain menjadi destinasi wisata, hal ini juga akan mengerakkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sujiwo mengatakan bangsa Indonesia memiliki sangat banyak budaya. Menurutnya, budaya dinilai sangat penting bagi bangsa. Ia juga mencontohkan nilai budaya bahkan sudah diajarkan sejak presiden pertama Indonesia, Sukarno ketika memasukkan budaya di dalam Tri Saktinya, yankni berkepribadian di bidang budaya. “Artinya, budaya ini sangat penting sampai diangkat dalam tri Saktinya Bung Karno. Jati diri bangsa Indonesia itu akan tercermin dari budaya. Termasuk hari ini, kita merayakan robo-robo yang hanya ada di Kalimantan Barat,” kata Sujiwo.

Sujiwo berharap melalui perayaan robo-robo semakin mempererat silatuhrahmi antar sesame. Selain itu menjadi wujud penghargaan terhadap leluhur. Robo-robo, oleh sebagian masyarakat, juga diyakini menjadi ritual menolak marabahaya, wabah, dan penyakit. “Mudah-mudahan melalui perayaan robo-robo ini, Allah persatukan hati kita semua. Kita menjadi saudara yang sebenar-benarnya saudara,” tutup Sujiwo.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Kuala Dua, Matlias mengatakan parayaan robo-robo di Desa Kuala Dua menjadi momentum promosi adat budaya yang mentradisi disetiap Rabu terakhir di bulan Safar. “Robo-robo ini bukan hanya baru kali ini diadakan, tapi setiap tahun selalu diadakan. Namun untuk tahun ini kita selenggarakan secara akbar. Kita juga telah siap untuk tiap tahunnya, kami anggarkan untuk kegiatan-kegiatan semacam ini dan juga kegiatan lainnya,” sambung dia.

Matlias mengatakan, Pemerintah Desa Kuala Dua bahkan sampai saat ini telah memprogramkan tepian Sungai Kapuas yakni di Dusun Keramat Jaya, Sungai Adong Laut, untuk menjadi destinasi wisata pesisir sungai. Menurutnya, obyek tersebut adalah salah satu potensi di Desa Kuala Dua. “Selain mempunyai danau sebagai tempat wisata, kita juga akan memiliki tempat wisata di pinggiran sungai,” terangnya.

Saat ini, kata Matlias pihaknya sedang merancang pembangunan infrastruktur pendukung destinasi wisata tersebut. Diantaranya pembangunan dermaga dan geretak yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Sumber : Pontianak Post