Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Prov. Kalbar telah membuka layanan perpustakaan umum daerah secara terbatas selama masa Tatanan Normal Baru dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. “Pemustaka (pengunjung perpustakaan) wajib mematuhi protokol kesehatan. Sejumlah rambu pembatasan telah dipasang. Untuk jam layanan dibuka Senin sampai dengan Sabtu dari jam 09.00 – 14.30 WIB. Sedangkan Hari Minggu, Hari libur Nasional dan Cuti Bersama layanan perpustakaan tidak beroperasi,” kata Yuline Marheini, S.Sos, M.Si Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, Senin (26/10).

Yuline Marhaeini mengatakan, jumlah pengunjung yang masuk ke perpustakaan disesuaikan dengan kapasitas yang disediakan atau 50 persen dari kapasitas yang ada dan Pemustaka yang diperbolehkan berkunjung ke perpustakaan adalah mereka yang benar-benar sehat.
“Pemustaka wajib menggunakan masker dan menerapkan etika batuk serta bersin, dan juga menjaga jarak fisik minimal 1 (satu) meter dengan petugas maupun pemustaka lain. Selain itu kami juga sudah menyediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir, sabun, alat pengukur suhu tubuh, dan hand sanitizer, ditempat-tempat tertentu,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya masyarakat Kalbar yang berada dirumah dan ingin membaca buku koleksi DPK Prov. Kalbar, tetap masih bisa dapat menikmati layanan perpustakaan secara digital tanpa perlu keluar rumah dan mendapatkan pengetahuan secara mudah, kapan dan dimanapun berada. ‘iKalbar’ sudah dilengkapi dengan fitur-fitur media sosial, sehingga Pemustaka dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. Serta manfaat akhirnya adalah meningkatkan budaya membaca masyarakat dan meningkatkan indeks literasi informasi.
“Bagi masyarakat yang tidak bisa datang langsung ke perpustakaan daerah, DPK Prov. Kalbar juga menyediakan buku secara digital, sehingga masyarakat bisa mengakses langsung buku secara online. Silahkan kunjungi aplikasi digital kami yaitu iKalbar, iKalbar merupakan aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook,” tutup Yuline.(JoE)