Warga Desa Telok Melano, Kecamatan Simpang Hilir menggelar ritual Mandi Safar, kemarin. Ritual tahunan ini telah menjadi tradisi warga juga dijadikan ajang silaturahmi antara sesame warga desa.

Pembukaan acara mandi Safar dilakukan Bupati Kayong Utara, Citra Duani. Hadir bersama tokoh masyarakat, Forkopimda, kalangan pengusaha dana masyarakt, Citra dating menggunakan pakaian adat Melayu.  Kedatangan rombongan disambut dengan atraksi pencak silat setelah sebelumnya diiringi pelajar SMP dengan atraksi drumband. Dari Pelabuhan Teluk Melano, rombongan melanjutkan menyusuri Sungai Simpang Hilir menggunakan kapal hias.

“Mandi Safar merupakan budaya masyarakat untuk membuang kesialan. Kegiatan ini juga diisi dengan doa memohon perlindungan dari Allah SWT,” jelas Citra.

Citra berharap tahun depan pelaksanaan acara Mandi Safar di Teluk Melano lebih meriah dan dapat disponsori oleh perusahaan yang ada di Kayong Utara.  “Saya ingin perusahaan seperti PT. Harita dan PT. CUS mensponsori acara ini, sehingga panitia penyelenggara tidak kerepotan mencari dana,” harap Citra.

Sementara itu, Raja Simpnag, Sultan Muhammad Jamaludin III (Gusti M. Hukma) mengungkapkan, seni dan budaya perlu dikembangkan dan dilestarikan.  “Mandi Safar yang kita laksanakan adalah rangkaian kegiatan seni dan budaya dan bertujuan memotivasi masyarakat agar merawat dan melestarikan serta menumbuh kembangkan warisan budaya dan sejarah masa lampau,” ungkapnya.

Ketua panitia penyelenggara Mandi Safar,Amru Chanwari mengharapkan dukungan pemerintah daerah dan berbagai pihak agar ke depan pelaksanaan Mandi Safar di Teluk Melano bisa lebih meriah.  “Saya juga berharap melalui acara ini daerah kita bisa dikenal sampai ke mancanegara,” harapnya.

Sumber : Suara Pemred